Efektif Memerintah, Taliban Keluarkan Kebijakan Perdagangan Terhadap Tiga Negara

0

Ilustrasi pejabat senior Taliban. Foto: Reuters

Dalam langkah awal yang dijalankan setelah memerintah Afghanistan, Taliban telah menyampaikan kebijakan perdagangan awalnya. Kebijakan tersebut meliputi pembukaan kembali hubungan dagang disertai beberapa penutupan hubungan dagang yang ada.

Kebijakan yang pertama adalah melanjutkan impor minyak dan bahan bakar dari Iran. Hal ini didasari dari kenaikan tinggi bahan bakar di Afghanistan yang mencapai 900 dolar AS per tonnya. Untuk mencegah kenaikan harga yang makin drastis, Taliban pun telah memutuskan untuk memotong tarif bagi minyak impor dari Iran tersebut. Taliban juga meminta  Iran untuk kembali mengekspor bahan bakar setelah sempat berhenti pada tanggal 6 Agustus 2021 lalu karena adanya kekhawatiran keamanan

Iran memang telah menjadi sumber bahan bakar utama Afghanistan. Dalam periode Mei 2020-Mei 2021 Iran mengekspor sekitar 400.000 ton bahan bakar dengan harga penjualan kira kira 367 juta dolar AS.

Selain Iran, Afghanistan juga menyatakan bahwa mereka meningkatkan perdagangan dengan Pakistan. Hal ini pun menyebabkan kenaikan sebesar 50% dalam nilai perdagangan antara kedua negara tersebut.

Ekspor antara kedua negara ini masih memiliki masalah transit dan kesulitan karena kondisi Afghanistan yang masih tidak stabil. Selain itu, kondisi bank yang belum beroperasi pun mempersulit transaksi dan mengharuskan digunakannya metode fisik sebagai metode transaksi dominan.

Afghanistan akan menerima impor bahan bakar tambahan juga dari Pakistan, namun mereka masih menolak untuk mengekspor logam ke Pakistan. Hal itu disebabkan oleh kebutuhan logam yang masih tinggi di dalam negeri terutama untuk kebutuhan produksi pabrik dan reparasi pasca perang.

Sementara itu, Taliban memblokir sementara hubungan dagang dengan India dan menghentikan kargo transit yang datang dari India ke Afghanistan. 

Alasan dari pemblokiran tersebut masih tidak diketahui. Walaupun begitu,  Ajay Sahai, Direktur Jenderal Federasi Ekspor India, menyatakan bahwa jalur dagang tersebut akan terbuka lagi dalam waktu singkat. India merupakan pengekspor olahan gula, obat, dan pakaian terbesar di Afghanistan. Di sisi lain, New Delhi adalah pasar ekspor terbesar Afghanistan di daerah Asia Selatan.

Kebijakan yang dilakukan oleh Taliban diperkirakan adalah usaha untuk menstabilkan harga bahan bakar yang sempat mengalami guncangan berat setelah kegiatan dagang yang terhenti akibat peperangan dan instabilitas yang terjadi

Kebijakan perdagangan terhadap tiga negara ini adalah salah satu kebijakan luar negeri pertama yang dikeluarkan oleh Taliban. Dengan kebijakan ini, Taliban sudah memulai berusaha menjalankan pemerintahan secara efektif, untuk dapat menjalankan negara Keemiratan Afghanistan yang mereka inginkan.

Tentang Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *