Rusia-Ukraina Adakan Negosiasi Putaran Kedua, Capai Kesepakatan Kemanusiaan

0

Ilustrasi negosiasi antara pejabat Rusia dan Ukraina di Belarusia. Foto: Maxim Guchek/BelTA/Handout via REUTERS

Kamis (3/3), Rusia dan Ukraina merampungkan negosiasi putaran kedua yang menghabiskan waktu sekitar tiga jam. Perundingan yang berjalan di daerah perbatasan Belarusia dan Polandia itu merupakan kelanjutan dari negosiasi pertama yang sebelumnya dilakukan pada 27 Februari silam. 

Menanggapi negosiasi tersebut, Mykhailo Podolyak berkicau di tweet-nya,“Putaran kedua negosiasi selesai. Sayangnya, hasil yang diinginkan Ukraina belum tercapai. Hanya ada satu solusi (yang tercapai) untuk (menyepakati) pengaturan koridor kemanusiaan.”

Hasil tersebut dikatakan amat mengecewakan karena bahkan belum bisa menyentuh atau mendorong adanya gencatan senjata pada putaran kedua negosiasi. Persetujuan akan dibentuknya koridor kemanusiaan dan pemudahan evakuasi seolah menjadi salah satu alasan untuk melanjutkan gempuran karena jumlah warga sipil yang tentunya akan berkurang.

Podolyak menyatakan bahwa tiga target yang diinginkan meliputi adanya gencatan senjata, pembentukan perjanjian gencatan senjata, dan penetapan jalur kemanusiaan untuk melakukan evakuasi lebih efisien warga sipil Ukraina dari gempuran Rusia. Hal ini ia beberkan secara terbuka dengan media sosial Twitter, yang mana ia juga melampirkan fotonya bersama delegasi Ukraina dan delegasi Rusia.

Serangan Rusia tidak menunjukkan adanya momentum yang hilang, bahkan setelah mencapai hari kedelapan. Presiden Vladimir Putin terus mengomandoi dan bersumpah untuk terus menggempur Ukraina tanpa kompromi. Sejauh ini, Rusia telah sampai ke daerah selatan negara Ukraina dan menguasai daerah Kherson, sebuah daerah yang strategis karena merupakan jalur masuk ke laut Hitam. Pada hari Rabu (2/3) lalu, pasukan Rusia telah berhasil mengepung Mariupol dibantu oleh pasukan separatis Donetsk.

Hasil yang mengecewakan ini membuat Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, frustrasi dan mengundang Putin secara terbuka untuk berbicara dengannya. Hal itu ia sampaikan dalam sebuah konferensi pers yang diselenggarakan di kantornya yang dilindungi dengan berat. Ia menantang Putin dengan mengatakan bahwa “Dia tidak menggigit.”

“Bukannya saya ingin berbicara dengan Putin, saya perlu berbicara ke Putin. Sedunia perlu berbicara ke Putin. Tidak ada cara lain untuk menghentikan perang ini. Apa yang anda inginkan dari kami? Tinggalkan tanah kami. Duduklah bersama saya, tetapi jangan jaga jarak 30 meter.” sebut Zelenskyy dalam undangan terbukanya, sekaligus menyindir foto Putin yang bernegosiasi di meja yang panjang dan jauh dari pihak lainnya.

Presiden Ukraina tersebut memang amat terkenal dengan pembawaan dan pernyataannya yang amat vokal. Ia bahkan menolak untuk mendapatkan perlindungan di negara lain dan memilih untuk mempertahankan negerinya sendiri.

Keputusan menciptakan koridor kemanusiaan yang dicapai Ukraina ini setidaknya akan memberikan gerbang gencatan senjata di daerah koridor yang masih dibincangkan lagi. Walau begitu, kesepakatan ini masih menunggu ratifikasi dari Rusia sebelum alat diimplementasikan sepenuhnya

Sudah banyak negara yang memberi lampu hijau pada penerimaan pengungsi dari daerah Ukraina. AS dan Uni Eropa telah menyampaikan keinginan mereka untuk melindungi pengungsi dari area Ukraina. AS bahkan akan melepaskan klausa wajib sehat COVID-19 untuk pengungsi Ukraina demi memastikan adanya pengungsian yang efektif. 

Diperkirakan lebih dari satu juta orang penduduk Ukraina telah kabur dan mengungsi ke negara-negara tetangga seperti Polandia, Hungaria, Romania, Moldova, Slovenia, Slovakia, Belarusia, dan Negara Eropa lainnya.

Pencapaian kesepakatan ini dapat dinilai sebagai sebuah kemajuan dari pembicaraan yang sebelumnya tanpa hasil. Akan tetapi, kritik akan menyatakan bahwa jika dalam kedua putaran ini Ukraina saja belum berhasil mencapai titik yang membicarakan gencatan senjata secara komprehensif, maka progres ini amat mengecewakan. Setidaknya, sebuah hal yang bisa disyukuri adalah pengungsian rakyat Ukraina akan menjadi lebih efisien jika Rusia juga melakukan ratifikasi dan pengesahan kesepakatan tersebut. Sebuah berita baik mengetahui gempuran Rusia yang makin dahsyat setiap harinya. 

Tentang Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *