AS Bongkar Keterlibatan MBS Dalam Pembunuhan Khashoggi

0

Ilustrasi Mohammed bin Salman. Foto: C. Owen/AP Photo

Pada Jumat (26/02), AS mengeluarkan pernyataan resmi bahwa Mohammed bin Salman (MBS) “hampir dipastikan” terlibat di dalam pembunuhan jurnalis Washington Post Jamal Khashoggi pada 2018.

Pernyataan tersebut muncul di dalam dokumen Office of The Director of National Intelligence yang dibuka kepada publik pada 25 Februari 2021. Dokumen tersebut dibuka oleh Avril Haines, Direktur Intelijen Nasional AS yang menaungi seluruh komunitas intelijen AS, termasuk CIA.

Dikutip dari dokumen tersebut, CIA menilai bahwa Putra Mahkota Saudi menyetujui pelaksanaan operasi untuk membunuh Khashoggi. Penilaian tersebut didasarkan kepada fakta mengenai kontrol MBS terhadap pengambilan keputusan politik di Arab Saudi, keterlibatan orang dekatnya di dalam pembunuhan Khashoggi, dan dukungannya terhadap kekerasan untuk membungkam oposisinya di luar negeri.

Sejak 2017, sehubungan dengan penyerahan kekuasaan dari Raja Salman akibat usia tua dan sakit yang dideritanya, MBS juga menguasai institusi keamanan dan intelijen Arab Saudi sehingga CIA menilai bahwa “hampir tidak mungkin” pembunuhan Khashoggi dilaksanakan tanpa sepengetahuan dirinya.

Dikutip dari The Guardian, pembukaan dokumen tersebut merupakan bagian dari “Kebijakan Khashoggi” yang dicanangkan oleh Joe Biden.

Kebijakan tersebut bertujuan untuk menjatuhkan sanksi terhadap individu yang, atas nama pemerintah suatu negara, melakukan aktivitas “kontra-oposisi” seperti kekerasan, spionase, dan pengancaman aktivis, jurnalis, dan oposisi.

Mengikuti kebijakan luar negeri yang baru tersebut, AS juga telah menjatuhkan sanksi terhadap individu yang terlibat pembunuhan Khashoggi. Meskipun demikian, MBS tidak disalahkan secara personal dalam pembunuhan tersebut.

“Kebijakan Khashoggi” memang diakui akan merenggangkan hubungan Arab Saudi-AS, tetapi Gedung Putih menyebut bahwa AS “menyerahkan sepenuhnya jalan hubungan Arab Saudi-AS tergantung pemimpin mereka di masa depan,”.

Pembukaan dokumen CIA tersebut ke publik juga memicu kontroversi terbaru terhadap Donald Trump.

Dikutip dari The Independent, Anggota DPR AS Eric Swalwell menuduh mantan Presiden AS tersebut dan Menteri Luar Negeri-nya, Mike Pompeo, telah menutup-nutupi keterlibatan MBS dalam pembunuhan Khashoggi.

Menurutnya, Trump mampu mengakses data-data intelijen pada masa-masa pembunuhan Khashoggi tetapi memilih untuk menutupi hal tersebut.

Pernyataan senada juga disampaikan oleh Senator Tim Kaine. Ia menyebut bahwa ia tidak senang terhadap kurangnya akuntabilitas untuk MBS meskipun Presiden Trump sudah mengetahuinya. Ia juga akan mendorong kongres untuk melakukan apapun yang mereka bisa dalam mengusut kasus pembunuhan Khashoggi.

Pembukaan dokumen CIA tersebut ke publik akan semakin mencoreng citra MBS di dunia internasional.

Sang Putra Mahkota pada awalnya banyak mendapatkan pujian internasional karena sikap reformis ya. Sayangnya, pujian tersebut sirna sikapnya yang otoriter yang memuncak pada peristiwa pembunuhan Jamal Khashoggi, jurnalis Saudi yang kritis terhadapnya.

Pembukaan dokumen CIA pun, secara tidak langsung, akan semakin meningkatkan kebencian kepadanya.

Tentang Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *