Pentagon Luncurkan Serangan Balasan ke Milisi Pro-Iran di Suriah

0

Ilustrasi Joe Biden dan Pentagon. Foto: Patrick Semansky/AP.

Amerika Serikat baru saja meluncurkan serangan militer terhadap fasilitas militer di Suriah Timur. Fasilitas tersebut adalah fasilitas yang digunakan oleh milisi yang didukung oleh Iran.

Dilansir dari juru bicara Pentagon, John Kirby, fasilitas yang diserang adalah fasilitas milisi Hizbullah dan Sayyid al-Syuhada. Kedua milisi tersebut diduga telah melakukan serangan kepada fasilitas AS di Irak yang mengakibatkan kematian beberapa warga AS dan lainnya luka-luka.

“Atas perintah Presiden Biden, Militer AS meluncurkan serangan udara sore hari ini terhadap fasilitas militer yang digunakan grup dukungan Iran di timur Suriah,” merupakan pernyataan resmi dari John Kirby.

“Serangan ini telah diotorisasi sebagai respons terhadap serangan kepada personel Amerika dan Koalisi di Irak dan terhadap permasalahan berlangsung terhadap personel tersebut,” lanjutnya.

Pentagon menyatakan bahwa mereka menggunakan sebanyak tujuh peluru kendali berberat 500 pon yang mencapai tujuh target, salah satunya adalah jalur yang digunakan milisi untuk memindahkan senjata.

Dilansir dari agensi berita AFP, direktur Syrian Observatory for Human Rights, Rami Abdul Rahman, menyatakan bahwa setidaknya ada 17 orang yang dipastikan meninggal. 17 Orang tersebut berasal dari Hasheed al-Shaabi yang merupakan grup bawahan Hizbullah.

Serangan ini menimbulkan respons dari kelompok misterius yang bernama Awliya al-Dam (Penjaga Darah) yang mengklaim tanggung jawab atas serangan terhadap fasilitas AS dan mereka akan tetap melanjutkan penyerangan terhadap AS dimanapun berada.

Pentagon menilai bahwa kelompok ini hanyalah kelompok bayangan untuk menutupi keterlibatan Iran. Kesimpulan ini diambil setelah mengamati pola serangan yang serupa seperti milisi-milisi yang didukung Iran seperti Hizbullah dan Sayyid al-Syuhada. Mereka juga mengatakan bahwa menonaktifkan pergerakan milisi ini adalah gerakan terbaik untuk menenangkan kondisi Suriah Timur.

Penyerangan ini dilihat sebagai sebuah gerakan Biden yang dinilai lebih bijak dari tindakan Trump pada masa pemerintahannya. Perlu diingat, pembunuhan Qassem Soleimani sebelumnya menimbulkan reaksi yang buruk karena dinilai salah sasaran.

Iran sendiri mengerti sentimen AS dan sedang melakukan investigasi terhadap serangan tanggal 15 Februari silam yang dilanjutkan terhadap zona hijau Baghdad yang ditempati kantor kedutaan besar AS.

Kabarnya mengatakan grup kecil yang menyerang daerah berafiliasi AS di Iran hanyalah patahan Hizbullah. Pemecahan dilakukan untuk mencegah Hizbullah untuk bertanggung jawab sepenuhnya.

Serangan AS terhadap milisi Iran ini dinilai oleh dunia sebagai suatu aksi yang sebanding, jauh lebih baik daripada pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani. Walau begitu, keberlanjutan hubungan AS dan Iran masih dipertanyakan. Apalagi adanya perseteruan soal perjanjian nuklir baru-baru ini oleh kedua pihak.

Tentang Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *