Laporan Krisis Iklim IPCC: Peringatan Keras untuk Umat Manusia

0

Ilustrasi beruang kutub di Arktik. Foto: Paul Souders/Getty Images

Pada Senin (9/8) waktu setempat, PBB melalui Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) mengeluarkan laporan keras mengenai perubahan iklim.

“Aktivitas manusia telah mengubah iklim dengan cara yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya, bahkan beberapa diantaranya tidak bisa dihilangkan untuk selamanya,” tulis laporan tersebut.

Dikutip dari BBC, laporan tersebut menyorot peningkatan fenomena gelombang panas yang ekstrem, kekeringan, banjir, dan kenaikan temperatur bumi yang melebihi batas wajar. Parahnya, semua fenomena tersebut terjadi dalam satu dekade saja.

Jika ditelaah secara rinci, terdapat beberapa poin yang menjadi pembahasan utama di dalam laporan ilmiah tersebut.

Pertama, laporan ini menyatakan bahwa perubahan iklim dapat terjadi secara cepat dan dirasakan oleh seluruh dunia, tidak peduli negara maju atau berkembang. Pernyataan tersebut adalah hasil riset berbagai ilmuwan sejak lama sehingga patut didengarkan secara serius.

Kemudian, peningkatan suhu 1,5°C dinyatakan sebagai titik akhir “dukungan hidup manusia” karena titik suhu inilah yang menjamin hidup manusia di seluruh dunia akan dapat berjalan secara “normal.”

Bumi diprediksi akan mencapai titik tersebut pada tahun 2040 tetapi dapat semakin cepat terjadi jika tidak ada pengurangan emisi yang serius.

Kabar buruknya, peningkatan ketinggian air laut akan terus terjadi meskipun manusia berusaha mencegahnya. Jika penggunaan bahan bakar fosil tetap dikencangkan, ketinggian air laut dapat meningkat hingga 2 meter pada tahun 2100 dan menenggelamkan negara-negara kepulauan di Asia-Pasifik.

Namun, para ilmuwan dapat memprediksi dengan lebih jelas mengenai berapa kenaikan suhu yang pasti jika tingkat CO2 meningkat dua kali lipat ke depannya.

Jika sebelumnya prediksi itu berkutat di antara 1,5°C dan 4°C, laporan IPCC kali ini menyebut dengan lebih akurat bahwa prediksi tersebut berada di angka 3°C sehingga kebijakan yang nantinya diambil oleh para pembuat kebijakan dapat menjadi lebih terarah.

Selain itu, laporan tersebut juga menyingkap peran metana di dalam pemanasan global. Gas yang berasal dari emisi industri migas dan pertanian tersebut nyatanya menyumbang peningkatan sebesar 0,3 hingga 1,1°C dalam peningkatan suhu bumi.

Laporan IPCC diharapkan dapat menjadi panduan utama bagi para pemimpin dunia yang akan melangsungkan Konferensi Iklim COP26 di Glasgow, Skotlandia dalam beberapa bulan ke depan.

Laporan ini juga diharapkan dapat menjadi modal utama bagi NGO lingkungan dalam menggugat perusahaan atau negara yang merusak iklim dalam aktivitasnya.

Pada akhirnya, laporan IPCC kembali menegaskan realita bahwa perubahan iklim benar-benar sudah di depan mata, dan akan memberi dampak bagi semua manusia tanpa pandang bulu. Oleh karena itu, para pembuat kebijakan, korporasi, dan masyarakat dunia perlu memaksimalkan upaya meredam pemanasan global agar bumi dan keberlanjutan hidup manusia terus terjamin di masa depan.

Tentang Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *