Meletusnya Pertempuran di Nagorno-Karabakh antara Azerbaijan dan Armenia: Bom Waktu Telah Meledak!

0

Pihak Armenia dalam Konflik Nagorno-Karabakh 1994. Foto: Wikimedia Commons

Pada hari minggu, tanggal 27 September 2020, pertempuran meletus antara Azerbaijan dan Armenia. Masing-masing pihak saling menuduh bahwa mereka yang melakukan terlebih dahulu menyerang. Dilansir oleh Al Jazeera (2020), Pemerintah Armenia mengeluarkan sebuah video yag menunjukan bahwa sebuah tank Azerbaijan hancur. Presiden Armenia, Nikol Pashinyan, juga mengirimkan pesan kepada para pasukan Armenia, “Long Live Our Glorious Armenian Army!” Armenia mengklaim bahwa hingga saat tulisan ini dibuat, tiga tank Azerbaijan telah dihancurkan, beserta dua helikopter. 

Di satu sisi, Pemerintah Azerbaijan mengatakan bahwa mereka telah menghancurkan 12 instalasi senjata anti pesawat di Nagorno-Karabakh (New York Times, 2020). Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, berpidato di depan rakyatnya dan mengatakan “We Defend Our Territory, Our Cause is Right!” Azerbaijan memiliki keunggulan dalam konteks jumlah dan kecanggihan persenjataan (mengingat Azerbaijan mendapatkan beberapa drone terbaru Turki), tetapi sejarah membuktikan bahwa di perang-perang sebelumnya, Azerbaijan terus mengalami kekalahan. Hingga saat tulisan ini dibuat, pertempuran masih berlangsung dan kondisi di lapangan belum jelas mengenai siapa yang memenangkan pertempuran.

Sebuah Bom Waktu

Meletusnya pertempuran saat ini merupakan sebuah akumulasi dari ketegangan yang terjadi di antara Azerbaijan dan Armenia akhir-akhir ini. Sejak 2010, Rusia, Prancis, dan Amerika Serikat memulai inisiatif perdamaian untuk Armenia dan Azerbaijan yang dikenal sebagai Minsk Group, tetapi pertempuran yang terjadi pada tahun 2016 dan saat ini menunjukkan bahwa terdapat kegagalan di dalam inisiatif tersebut. 

Nagorno-Karabakh merupakan sebuah kantung wilayah yang secara internasional (de jure) diakui sebagai bagian dari Azerbaijan, tetapi setelah Perang Nagorno-Karabakh yang terjadi pada tahun 1994 selesai, secara de facto dikuasai oleh Armenia. Wilayah Nagorno-Karabakh, atau yang dikenal sebagai Artsakh bagi Armenia, merupakan salah satu sumber instabilitas di wilayah Kaukasus. Kondisi status quo adalah suatu bom waktu bagi kedua negara tersebut.

Rusia dan Turki 

Setidaknya ada dua aktor eksternal yang cukup berpengaruh di dalam sengketa Nagorno-Karabakh kali ini, Rusia dan Turki. Rusia merupakan hegemon tradisional di kawasan. Mayoritas persenjataan Azerbaijan dan Armenia berasal dari Rusia. Armenia dan Azerbaijan  juga merupakan bekas wilayah dari Uni Soviet. Hingga saat tulisan ini dibuat, Rusia belum memutuskan untuk mencampuri sengketa yang terjadi. Tetapi, sebagai hegemon lokal, tidak akan heran jika dalam jangka waktu ke depan, kita akan melihat bahwa Rusia akan masuk ke dalam sengketa ini, di antara menjadi pendamai atau pendukung salah satu pihak.

Berbeda dengan Rusia, Turki telah memilih untuk terlibat di dalam sengketa ini. Turki memosisikan dirinya sebagai kakak dari Azerbaijan. Di dalam pernyataannya yang dilansir oleh Anadolu Agency (2020), Hulusi Akar, Menteri Pertahanan Turki, menjelaskan bahwa Turki dan Azerbaijan adalah “Satu Bangsa, Dua Negara.” Akar juga menyeru agar Armenia menghentikan agresinya. Pernyataan yang diberikan oleh Akar menunjukkan bahwa Turki memilih untuk memihak Azerbaijan, di saat klaim mengenai siapa yang memulai pertempuran  belum jelas. 

Bagaimana ini Akan Berakhir?

Ada dua kemungkinan. Pertama, pasukan Azerbaijan akan kembali dipukul mundur dan status quo akan bertahan, yaitu Armenia menguasai Nagorno-Karabakh. Akan tetapi, jika Armenia mampu untuk memukul mundur pasukan Azerbaijan jauh dari perbatasan yang ada, mungkin Artsakh akan bersatu dengan Armenia. Kedua, Pasukan Azerbaijan yang secara jumlah lebih banyak dari Armenia akan menguasai seluruh Nagorno-Karabakh kembali. Pertanyaan yang patut dipertanyakan adalah bagaimana perkembangan setelah ini?

Azerbaijan mendapatkan dukungan penuh dari Turki, sementara Rusia belum memosisikan dirinya. Hal yang bijak bagi Azerbaijan adalah untuk menganggap Rusia sebagai rekannya, mengingat akhir-akhir ini hubungan Armenia dan Rusia sedang membaik. Jika Rusia memutuskan untuk berpihak kepada Armenia, kemungkinan besar kekuatan Barat, seperti Amerika Serikat dan Prancis, akan mengalami dilema. Kenapa dilema?

Amerika Serikat, yang sedang asyik-asyiknya sendiri, cenderung tidak mau berpihak di Libya, sebuah hotspot lain yang di mana Turki bertempur dengan kekuatan yang didukung oleh Rusia. Akan tetapi, di Libya, Turki dan Prancis (kedua-duanya anggota NATO) berada di pihak yang berbeda. Melihat Libya, Azerbaijan tidak akan secara mudah mendapatkan dukungan negara-negara barat jika di belakangnya ada Turki. Pertempuran ini harus dimenangkan secara total dan cepat, agar pihak eksternal yang masih galau dapat yakin untuk memihak kepada siapa, dan dimana mereka harus menaruh taruhannya, Armenia atau Azerbaijan. 

Dari segala hal yang terjadi, satu hal yang pasti; perdamaian tidak akan datang ke depannya di Nagorno-Karabakh. Kita akan melihat bagaimana banyak orang akan mengungsi dan kehilangan tempat tinggalnya. Selain itu, kita akan melihat pula darah bertumpah di antara Pasukan Azerbaijan dan Armenia, maupun warga sipil Azerbaijan dan Armenia. Pertempuran yang terjadi di Nagorno-Karabakh sekali lagi menunjukkan bahwa Perang tetap akan terjadi walaupun Pandemi COVID-19 sedang mewabah. Selain itu, pertempuran ini menunjukkan bahwa perang antar-negara merupakan sebuah hal yang belum hilang, bahkan masih eksis di abad-21. 

Referensi

Al Jazeera. (2020, 27 September). Fighting Erupts Between Armenia, Azerbaijan over Disputed Region. Al Jazeera. https://www.youtube.com/watch?v=RmxocXZbTjY&t=80s

New York Times. (2020, 27 September). Fighting Flares Between Azerbaijan and Armenia. The New York Times. https://www.nytimes.com/2020/09/27/world/europe/azerbaijan-armenia-conflict-nagorno-karabakh.html

NBC News. (2020, 27 September). Fighting erupts between Armenia and Azerbaijan over disputed Nagorny Karabakh region. NBC News. https://www.nbcnews.com/news/world/fighting-erupts-between-armenia-azerbaijan-over-disputed-nagorny-karabakh-region-n1241210

Nvard Hovhannisyan dan Nailia Bagirova. (2020, 27 September) Clashes Erupts Between Armenia and Azerbaijan Over Nagorno Karabakh. Reuters. https://uk.reuters.com/article/uk-armenia-azerbaijan/clashes-erupt-between-armenia-and-azerbaijan-over-nagorno-karabakh-idUKKBN26I07Y

Sarp Ozer. (2020, 20 Juli). Turkey Will Continue to Stand with Azerbaijan. Anadolu Agency. https://www.aa.com.tr/en/turkey/turkey-will-continue-to-stand-with-azerbaijan/1916812

The Telegraph. (2020, 27 September). Fighting Erupts Between Azerbaijan dan Armenia Over Disputed Nagorny Karabakh Region. The Telegraph. https://www.telegraph.co.uk/news/2020/09/27/fighting-erupts-betweenazerbaijan-armenia-disputednagorny-karabakh/

Muhammad Humamvidi Hunafa adalah mahasiswa program sarjana Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Indonesia

Tentang Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *