Ngozi Okonjo-Iweala: Dirjen Wanita Berkulit Hitam Pertama WTO

0

Ilustrasi Ngozi Okonjo-Iweala, Dirjen baru WTO. Foto: Getty Images

Kondisi ekonomi dan perdagangan dunia yang semakin tidak stabil karena pandemi COVID-19 telah membuat beberapa organisasi harus mengganti sebagian besar program dan targetnya. Kegagalan organisasi perdagangan dunia dalam menanggapi pandemi menyebabkan banyaknya kerugian yang di luar perkiraan. Kondisi ini menyerukan adanya perubahan yang perlu dibuat dalam struktur organisasi, salah satunya adalah WTO.

Kinerja WTO cukup mengecewakan di bawah Roberto Azevedo yang dinilai kurang tegas dan gamblang, yang mana mereka gagal melaksanakan agenda pembangunan baru untuk menggantikan Agenda Doha. Hal tersebut merupakan salah satu faktor yang mendorong Azevedo untuk mundur dari jabatannya yang masih tersisa satu tahun lagi. Kegagalan penciptaan ronde tersebut terbukti vital setelah Agenda Doha dinilai tidak dapat menghadapi ancaman ekonomi di masa pandemi.

Melalui prosesi pemilihan yang baru difinalisasi tanggal 15 Februari 2021 ini, dunia telah menetapkan Dirjen WTO yang baru, yakni Ngozi Okonjo-Iweala. Ia akan menjadi wanita dan orang Afrika pertama yang akan menjabat sebagai dirjen WTO, menggantikan Azevedo yang mengundurkan diri. Okonjo-Iweala merupakan mantan Menteri Luar Negeri dan Menteri Keuangan Nigeria yang juga telah memiliki 25 tahun pengalaman di Bank Dunia.

Ia mencapai posisi ini setelah mengalahkan delapan kandidat lain yang diusung beberapa negara. Dari delapan kandidat tersebut, hanya tersisa dua calon setelah melalui dua ronde konsultasi. Kedua calon tersebut adalah Ngozi Okonjo-Iweala dan Yoo Myung-Hee—suatu momen yang bersejarah karena pertama kalinya kedua kandidat final adalah perempuan. 

Kemenangan Okonjo-Iweala sempat tersendat setelah pemerintahan Trump menunjukkan ketidaksetujuan terhadap kepemimpinannya. Namun, setelah kenaikan Biden dan mundurnya Yoo Myung-Hee setelah konsultasi dengan AS, kenaikan Okonjo-Iweala sudah dapat dipastikan. Kini, Okonjo-Iweala telah berhasil menerima persetujuan dari seluruh negara anggota WTO.

Okonjo-Iweala yang telah berpengalaman menghadapi krisis utang Nigeria—negara dengan ekonomi terbesar di Afrika—dinilai cocok untuk menangani krisis yang disebabkan oleh pandemi sekarang. Ia dinilai memiliki kemampuan menakjubkan dalam mengidentifikasi dan mengatasi masalah. Kemampuan tersebut amat dibutuhkan dalam era krisis berkelanjutan sekarang ini.

Baroness Shriti Vadera, bankir dan mantan menteri Inggris, menyatakan, “Beliau dapat melihat kemungkinan terbaik dan mencari cara mendapatkannya,”. Adapun salah satu prestasi terkemukanya adalah menghapuskan utang luar negeri Nigeria sebesar US$ 18 miliar. 

Pergantian Direktur Jenderal dari Roberto Azevedo ke Ngozi Okonjo-Iweala dinilai sebagai gerakan tegas WTO yang menuntut perubahan. Dunia akan berharap Okonjo-Iweala dapat menyelesaikan masalah ekonomi internasional sebaik ia menyelesaikan masalah keuangan internal Nigeria.

Tentang Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *