Pangeran Yordania Ditahan Atas Tuduhan Pengkhianatan

0

Ilustrasi Pangeran Hamzah bin Hussein. Foto: Reuters

Pangeran, sekaligus mantan Putra Mahkota Yordania, Hamzah bin Hussein, dituduh berhubungan dengan pihak asing dalam usaha menyusun rencana yang mengancam kestabilan negara Yordania.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wakil Perdana Menteri Yordania, Ayman Safadi, yang mengakui bahwa pemerintahan Yordania telah melakukan intersepsi komunikasi dalam rangka mencegah adanya gerakan yang mengancam stabilitas negara Yordania.

Safadi menyatakan, “Investigasi telah memonitor interferensi dan komunikasi dengan pihak asing mengenai waktu yang tepat untuk destabilisasi Yordania. Investigasi awal telah menunjukkan pergerakan yang mengancam stabilitas dan keamanan negara secara langsung, tetapi Yang Mulia (Raja Abdullah II) memilih untuk berbicara langsung dengan Pangeran Hamzah untuk mencegah masalah ini dieksploitasi sampai keluar,”

Pangeran Hamzah dikabarkan dijatuhi hukuman tahanan rumah, serta 14-16 orang yang diduga komplotan ditangkap dan diarahkan ke pengadilan keamanan negara.

Donald Kuttab, Dirjen Community Media Network (CMN), menyatakan bahwa kemungkinan besar ini hanyalah masalah “kritik internal”.

“Mantan Putra Mahkota Hamzah telah melakukan kunjungan ke beberapa daerah, terutama ke daerah kesukuan, hal ini dipandang sebagai melewati batas kesabaran pemerintahan. Mereka adalah pendukung monarki terbesar dan mereka yang punya kemampuan melawan korupsi di istana. Sepertinya itulah yang ditakuti orang-orang istana.” Pernyataan Kuttab dilansir dari Al-Jazeera.

Kuttab menyatakan bahwa hal ini diperkirakan tidak akan menghasilkan kudeta atau gerakan militer yang berarti karena tidak ada orang yang berkaitan dengan keamanan negara seperti panglima atau kepala staf kepolisian.

Dalam sebuah video yang disampaikan Pangeran Hamzah ke BBC, ia menyatakan bahwa temannya ditangkap, detail keamanannya dihapus dan koneksi internet dan selulernya diputus.

Pangeran Hamzah juga menyampaikan kritik pedas kepada pemerintahan dalam video “Saya bukan orang yang bertanggung jawab atas kehancuran pemerintahan, ataupun atas korupsi dan inkompetensi yang makin parah di negara kita dalam 15 sampai 20 tahun terakhir. Saya tidak bertanggung jawab atas hilangnya kepercayaan rakyat, merekalah yang bertanggung jawab.”

Pangeran Hamzah menyatakan bahwa yang dia lakukan hanyalah usaha untuk menyadarkan pemerintahan untuk kembali ke jalan yang benar, dan bukan usaha untuk membangun sebuah kudeta. Ia menyatakan bahwa menyedihkan jika kepedulian seseorang terhadap negara sendiri dinilai sebagai sebuah kejahatan yang layak dihukum penjara.

Kerugian ekonomi Yordania yang terjadi akhir-akhir ini dinilai sebagai sebuah hasil dari kasus korupsi yang semakin prevalen di Yordania. Banyak yang menyatakan bahwa penangkapan Pangeran Hamzah adalah usaha pendiaman dan Pangeran Hamzah dijadikan kambing hitam untuk mengalihkan isu ini.

Skandal internal keluarga kerajaan seperti ini memang cukup lazim terjadi di daerah Timur Tengah seperti skandal Putri Arab ataupun skandal keluarga kerajaan yang melibatkan wartawan Jamal Khasshogi.

Tentang Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *