Quad Bertemu Hari Ini, Satukan Langkah Bendung Tiongkok

0

Dari kiri ke kanan: PM Jepang Yoshihide Suga, Presiden AS Joe Biden, PM Australia Scott Morrison, PM India Narendra Modi. Foto: AP

Pada Jumat (12/03) waktu setempat, Presiden AS Joe Biden dikabarkan akan segera melaksanakan pertemuan virtual Quadrilateral Security Dialogue atau Quad.

Pertemuan tersebut merupakan pertemuan multilateral pertama Negeri Paman Sam dengan negara-negara di kawasan Asia-Pasifik, yaitu Jepang, India, dan Australia.

Dikutip dari CNN, Gedung Putih menyebut bahwa agenda yang akan dibahas dalam pertemuan empat negara tersebut adalah COVID-19, kerja sama ekonomi, masalah perubahan iklim, dan perihal Indo-Pasifik lainnya.

Sementara itu, Perdana Menteri India Narendra Modi menyebut bahwa agenda yang akan ia angkat dalam pertemuan Quad adalah mengenai “Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka”.

Meskipun tidak disebutkan secara eksplisit, Quad disinyalir memiliki tujuan untuk membendung pengaruh Tiongkok yang semakin mendominasi. Keempat negara tersebut telah dan akan melakukan usaha yang semakin besar untuk membendung pengaruh Tiongkok di Indo-Pasifik secara khusus, dan dunia secara keseluruhan.

Kerja Sama Membendung Tiongkok

Diskusi tersebut awalnya dibentuk sebagai bentuk kerja sama dalam menangani bencana Tsunami Aceh pada tahun 2004. Namun, diskusi empat negara tersebut kembali meningkat pada 2007 karena kekhawatiran terhadap peningkatan kekuatan militer Tiongkok pada awal abad ke-21.

Sempat tidak aktif, Quad kembali bergairah dalam beberapa tahun terakhir ketika hubungan bilateral antara Tiongkok dengan negara anggota Quad semakin memburuk, terutama setelah ekspansi Beijing di Laut Cina Selatan semakin ganas.

Kini, banyak ahli memprediksi Biden akan kembali menghidupkan Quad sebagai instrumen penting hubungan internasional AS dalam membendung pengaruh Tiongkok di Indo-Pasifik.

Presiden Ke-46 AS itu juga mengirimkan Menlu Antony Blinken Menhan AS Lloyd J. Austin ke Jepang, Korsel, dan India untuk mendukung komitmen AS dalam membangun Indo-Pasifik yang “bebas dan terbuka.”

Mengapa Quad Penting?

Dikutip dari tulisan mantan Menhan AS James Mattis dan sejumlah pakar lainnya di Foreign Policy, Quad dapat menjadi instrumen pembendung Tiongkok yang mumpuni jika keempat negara dapat memperkuat kerja sama di empat sektor: keamanan maritim, keamanan rantai suplai, teknologi, dan diplomasi.

Dengan memperkuat kapabilitas armada laut di sektor maritim, Quad dapat menghentikan tindakan intimidasi dan koersi Tiongkok terhadap negara-negara di Indo-Pasifik.

Kemudian, ancaman diberhentikannya impor dari Tiongkok ke negara-negara Quad—importir terbesar produk Tiongkok—dapat dimitigasi melalui peningkatan kerja sama dengan negara-negara Indo-Pasifik lainnya untuk mengamankan rantai suplai.

Selain itu, kemampuan teknologi Tiongkok yang sedang lebih maju pada saat ini dapat dikejar dengan mengintensifkan kerja sama dalam mengembangkan teknologi.

Terakhir, keunggulan setiap negara-negara anggota Quad dalam menjalani hubungan bilateral dengan berbagai negara di sekitar Tiongkok dapat dimanfaatkan AS untuk semakin mengunci Tiongkok.

Merespon rencana pertemuan tersebut, surat kabar milik negara China, Global Times, menyebut Quad sebagai “klub bincang-bincang kosong” dalam sebuah laporan awal bulan ini. Dengan mengutip para ahli, laporan tersebut menyarankan bahwa kerangka kerja kelompok itu tipis dan simbolis, dan pada akhirnya tidak akan menghasilkan apa-apa.

Memang, inisiatif Quad ini tentu saja tidak lepas dari berbagai skeptisisme. Tidak sedikit pihak yang berpandangan bahwa terdapat terlalu banyak perbedaan antara keempat negara, sulitnya dilakukan realisasi, hingga Quad yang tidak dapat mengatasi Tiongkok.

Sebagian dari keraguan tersebut akan segera terjawab. Masa depan Quad akan sangat ditentukan oleh pertemuan pemimpin keempat negara hari ini.

Tentang Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *