Ilustrasi Donald Trump. Foto: pixabay.com.

Bayangan mantan Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama, yang begitu disayang media terus menghantui istana negara paling bergengsi di dunia, Gedung Putih. Donald Trump, Presiden Amerika Serikat saat ini, tampak semakin khawatir dengan bayangan tersebut dengan merilis Teori Obamagate.

Dia memulai kelakuannya tersebut di Twitter dengan mencuitkan, “dia tertangkap, OBAMAGATE!”, “OBAMAGATE membuat Watergate tak ada apa-apanya!”, dan “OBAMAGATE!”

Tetapi bagaimana teori ini dimulai?

Trump memulai masa kepresidenannya dengan banyak kontroversi, salah satunya adalah teori campur tangan Rusia pada pemilihan Amerika Serikat tahun 2016. Teori ini berlanjut hari ini, di mana Trump menuduh Obama tengah merencanakan kudeta atas dirinya.

Yang memicu teori Obamagate ini sendiri adalah dihentikannya tuntutan kasus atas Michael Flynn, Penasihat Keamanan Nasional Trump, oleh Departemen Kehakiman. Di tahun 2017, Flynn mengaku berbohong kepada FBI, mengenai pembicaraannya dengan duta besar Rusia untuk Amerika Serikat, Sergey Kislyak, tentang campur tangan Rusia dalam pemilihan Amerika Serikat. Bersamaan dengan dihentikannya tuntutan ini, datanglah dokumen tak tersegel dari pengacara Flynn.

Dokumen tak tersegel ini berisi rincian dari pertemuan rahasia tanggal 5 Januari 2017 di Gedung Putih yang mencakup Obama, direktur FBI saat itu, wakil direktur FBI, dan wakil presiden Amerika Serikat saat itu, Joe Biden. Pertemuan tersebut dilakukan untuk membahas temuan intelijen tentang campur tangan Rusia dalam pemilihan, termasuk panggilan telepon dari pejabat Amerika Serikat ke Duta Besar Rusia.

Sebelum pertemuan, identitas Flynn hanya dianggap sebagai ‘Pejabat Amerika Serikat’, tetapi beberapa Pejabat Amerika Serikat meminta nama Flynn untuk dibuka ke publik melalui prosedur ‘unmasking‘. Salah satu kunci sukses teori ‘Obamagate’ adalah mengungkapkan siapa yang membuka kedok tersebut. Karena bagi Trump, pembukaan kedok tersebut telah melemahkan power yang dimilikinya, yang artinya mengarah pada ‘kejahatan politik terbesar dalam sejarah Amerika Serikat’ versi Trump, Meskipun tak ada tanda-tanda yang menunjukkan prosedur ini ilegal. Keadaan pun berubah setelah nama Flynn dibocorkan, dan pada Mei 2020, nama-nama yang meminta ‘unmasking‘ telah dibocorkan, yang mana salah satunya adalah kandidat Presiden Joe Biden.

Meskipun begitu hangat, kritikus mengatakan bahwa Obamagate hanyalah sebuah usaha mengalihkan perhatian publik dari respons buruk Trump dalam menangani wabah Covid-19. Teori ini juga bisa menjadi senjata yang digunakan untuk kampanye, karena satu-satunya saingan Trump dalam pemilihan mendatang termasuk dalam konspirasi ini.

Banyak sekali asumsi yang muncul dalam teori ini, tidak seorang pun, bahkan Trump sendiri telah berbicara terang-terangan tentang ‘Obamagate’ dan hukum apa yang telah dilanggar. Jadi, apakah ‘Obamagate’ adalah kisah nyata atau fiksi belaka?

Tentang Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *